
Eddy Sopyan, Ketua LSMP (Dok/Pribadi)
TANGERANG, PUSATBERITA –Proyek pemasangan pipa milik PDAM Tirta Benteng kembali menuai sorotan tajam dari aktivis. Lingkar Study Mahasiswa – Pemuda (LSMP) Tangerang menilai, proyek yang dijalankan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut tidak hanya semrawut, tetapi juga meninggalkan banyak kerusakan jalan di berbagai wilayah kota.
Ketua LSMP Kota Tangerang, Mohamad Eddy Sopyan mengatakan PDAM Tirta Benteng seharusnya memberikan pelayanan publik yang profesional dan bertanggung jawab, bukan justru menimbulkan penderitaan baru bagi warga.
“Setelah pipa dipasang, jalan-jalan banyak yang rusak, berlubang, bahkan dibiarkan terbuka berhari-hari. Warga jadi korban. Ini bukan eksperimen, masyarakat bukan tikus percobaan,” tegasnya, Jumat (17/10/2025).
Menurut Eddy, kerusakan jalan akibat galian proyek PDAM banyak ditemukan di beberapa lokasi, aspal terkelupas, tanah bekas galian amblas, bahkan membentuk kubangan air saat hujan.
“Pekerjaannya asal-asalan. Setelah proyek selesai, tidak ada perbaikan. Padahal ini fasilitas umum yang setiap hari dilalui masyarakat. Jangan sampai BUMD malah jadi biang kerok kerusakan kota,” tambahnya.
Eddy juga menyoroti lemahnya pengawasan dari pemerintah daerah dan instansi terkait terhadap pelaksanaan proyek-proyek PDAM Tirta Benteng. Menurut mereka, pengawasan yang minim membuat pelaksana di lapangan bekerja tanpa kontrol dan tanpa mempertimbangkan dampak sosial maupun keselamatan pengguna jalan.
“Kalau pengawasan ketat, tidak mungkin jalan rusak seperti ini. Artinya, bukan hanya PDAM yang lalai, tapi juga ada kelengahan dari pihak pengawas. Seolah-olah proyek dibiarkan jalan sendiri tanpa arah dan tanggung jawab,” tegas Ketua LSMP Mohamad Eddy Sopyan.
Selain menyoroti dampak fisik proyek, LSMP juga mempertanyakan transparansi penggunaan anggaran PDAM Tirta Benteng. Mereka menilai setiap proyek harus memiliki laporan yang jelas dan akuntabel agar publik tidak curiga dengan pengelolaan dana daerah.
“Selama ini tidak ada keterbukaan. Uang daerah dipakai, tapi hasilnya tidak sebanding. Kalau begini terus, publik akan kehilangan kepercayaan terhadap PDAM,” ujarnya.
LSMP pun mendesak Wali Kota Tangerang untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap manajemen PDAM Tirta Benteng, termasuk meninjau kembali kontraktor pelaksana proyek dan sistem pengawasan di lapangan.
“Pemkot harus turun tangan. Jangan biarkan BUMD bekerja tanpa arah. Kalau tidak dibenahi, kerusakan jalan dan kekecewaan publik akan terus menumpuk,” Pungkasnya.