
Sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) hingga Organisasi Kemahasiswaan masuk ke Istana Negara, Jakarta, Kamis (4/9) malam. (Paradapos).
JAKARTA, PUSATBERITA – Sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) hingga Organisasi Kemahasiswaan masuk ke Istana Negara, Jakarta, Kamis malam (4/9) 2025. Mereka mengaku ingin menyampaikan aspirasi.
Puluhan mahasiswa tersebut terlihat berdatangan sejak pukul 18.30 WIB. sembari berlarian memasuki Kompleks Istana Kepresidenan. Tidak banyak yang mau menjawab pertanyaan awak media.
Muhammad Raihan, salah satu mahasiswa yang tergabung dalam aliansi BEM PTNU memperkirakan para mahasiswa akan dipertemukan langsung dengan Prabowo.
”Insyaallah karena saya juga datang, ini saya bukan siapa-siapa, saya cuma anggota,” ucap Raihan menjawab pertanyaan jurnalis.
Raihan mengatakan pelbagai tuntutan terkait aksi mahasiswa yang digelar beberapa waktu ini juga akan disampaikan dalam pertemuan. Salah satunya, meminta agar aparat melepas massa yang ditahan.
Terlihat mahasiswa mengenakan jas almamater dengan berbagai warna. Beberapa di antaranya memakai jas berwarna hijau, biru, dan merah. Mereka membawa map dokumen sambil berjalan menuju area dalam istana.
Didampingi petugas Pamdal, mayoritas memilih bungkam dengan alasan akan segera melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto.
Seperti diketahui, kunjungan itu berlangsung di tengah dinamika politik dan aksi demonstrasi yang belakangan marak digelar di berbagai daerah.
Berdasarkan pantauan, Perwakilan BEM Nusantara hingga BEM UPNVJ ikut serta. Selain itu, nampak mahasiswa yang memakai atribut PB HMI DIPO, PB HMI MPO, PB GMKI, KMHDI, GMNI, BEM Trisakti, PB PMII dan beberapa organisasi lainnya.
Sementara itu, Ketua Umum PP KMDHI, I Wayan Darmawan mengatakan kedatangannya untuk menyampaikan aspirasi langsung ke Presiden usai diterima oleh DPR kemarin.
”Ya tentu tuntutannya sangat banyak sekali, karena yang hadir bukan cuma satu. Setiap UKP punya tuntutan masing-masing dan tentu nanti itu akan di catat dan disampaikan secara bergilir,” jelasnya.
Seluruh perwakilan mahasiswa itu diarahkan memasuki kawasan Kantor Presiden Jakarta, via pintu pilar dengan dikawal sejumlah petugas keamanan.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyebut pertemuan itu penting karena sebagian tuntutan mahasiswa berada di luar kewenangan legislatif sehingga perlu dibahas bersama eksekutif.