
Kadis Budpar Kota Tangerang, Boyke Urif Hermawan, menabuh Gong sebagai simbolis Hajatan Budaya Batuceper 2025 resmi ditutup, Minggu 22 Juni 2025. | Foto: Istimewa.
TANGERANG, PUSATBERITA – Puncak acara Hajatan Budaya Batuceper (HBB) 2025 yang sudah berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 20 s/d 22 Juni 2025 di Taman Embung Batusari, Kec. Batuceper, Kota Tangerang, Banten sebagai upaya melestarikan budaya lokal resmi ditutup pada Minggu Sore (22/6) 2025.
Rangkaian demi rangkaian acara pendukungnya berupa lomba kesenian, pameran UMKM, pertunjukan tarian dan musik, serta pemerikasaan kesehatan gratis menjadi cerminan pelaksanan HBB 2025 yang diaktualisasikan melalui proses interaksi sosial-budaya dan ekonomi merupakan wujud kolaborasi antar Pemerintah Kota Tangerang dengan masyarakat dalam upaya melestarikan budaya lokal.
Tampak hadir dalam acara penutupan Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang (Budpar) Kota Tangerang, Boyke Urif Hermawan, Camat Batuceper, Achsin Ghufron Falfeli, Lurah Se-Kecamatan Batuceper, Seniman, tokoh masyarakat dan para undangan.
Kadis Budpar Kota Tangerang, Boyke Urif Hermawan, menyampaikan apresiasinya terhadap Kecamatan Batuceper dan seluruh jajaran atas terlaksananya kegiatan Hajatan Budaya Batuceper 2025 sebagai ajang pelestarian budaya lokal kepada generasi penerus.
“Kegiatan yang bermanfaat bagi kita semua, kita terus lestarikan kebudayaan di Kota Tangerang terutama di Kecamatan Batuceper,” ucap Boyke.
Salah satu peserta yang berhasil menyabet juara pada Hajatan Budaya Batuceper 2025, Minggu 22 Juni 2025. | Foto: istimewa.
Kebudayaan Kota akan punah, Boyke berucap, jika tidak ada upaya untuk melestarikan dan menurunkan ke generasi muda. Apalagi menurutnya, generasi muda tidak hanya menjadi penerus, tetapi juga pelopor dalam melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa di tengah arus teknologi informasi yang semakin deras.
Boyke menambahkan, Pemkot Tangerang melalui Disbudpar akan mendorong kepada seluruh kecamatan di Kota Tangerang untuk dapat menciptakan kegiatan pelestarian budaya lokal seperti Hajatan Budaya di Kecamatan Batuceper ini.
“Kedepannya jika seluruh Kecamatan sudah memiliki kegiatan pelestarian budaya seperti Hajatan Budaya, maka akan lebih mudah bagi kami (Disbudpar) untuk menjalankan komitmen dalam merawat budaya Kota,” tambahnya.
Selanjutnya, Boyke Urif Hermawan, dalam konteks literasi mengharapkan setiap Kecamatan di Kota Tangerang mampu menciptakan karya tulis berisi kumpulan prodak budaya lokal yang dibukukan berdasarkan kearifan lokal, kekhasan seni dan akulturasi kebudayaan setempat.
“Jadi setiap kecamatan dengan karakteristik masyarakat dan budaya yang berbeda-beda akan mempunyai keunikan sendiri yang nanti akan dikompilasi di tingkat Kota oleh Disbudpar,” imbuhnya.
Penutupan Hajatan Budaya dimeriahkan oleh beragam penampilan musik, seperti Kopi Kuyup dan Akamsi band, pertunjukan seni tari oleh Sanggar Raisya, dan juga turut serta penampilan Kesenian Silat Beksi. Rangkaian lain pada penutupan Hajatan Budaya Batuceper 2025 ialah pengumuman pemenang lomba-lomba yang sudah digelar sejak tanggal 20 Juni 2025 lalu.
Salah satu peserta lomba dari SDN Batuceper 1 yang berhasil meraih berhasil Juara 1 dalam cabang lomba Tari Kreasi turut mengungkapkan kebanggaannya pada Hajatan Budaya Batuceper yang merupakan program unggulan dalam upaya melestarikan kebudayaan lokal.
“Senang banget, dapat juara 1 dan ini hasil latihan selama satu bulan kak,” ucap Siska dengan senang.