
Coretan Didinding Kantor Pemerintah Kota Cilegon Oleh Demostran (Dok. Pribadi)
PUSAT-BERITA.COM | Aksi demonstrasi mahasiswa di depan Kantor Pemerintah Kota Cilegon yang diwarnai dengan coretan dinding atau vandalisme memantik beragam respons dari masyarakat.
Beberapa pihak mengecam tindakan tersebut sebagai perusakan fasilitas umum. Namun, aktivis senior Kota Cilegon, Kang Juli Tresno Ajie, justru menyampaikan pandangan berbeda.
Dalam pernyataan terbukanya, Juli mengatakan bahwa vandalisme dalam konteks unjuk rasa tidak serta merta bisa langsung dicap sebagai kesalahan.
“Vandalisme menurut saya adalah bentuk ekspresi menyampaikan pendapat di ruang publik, terutama ketika saluran aspirasi tersumbat atau tidak diterima,” ujarnya.
Menurutnya, aksi mahasiswa harus dipahami sebagai bentuk kekecewaan atas sikap pemerintah yang tidak membuka ruang dialog. Ia menegaskan bahwa di negara demokrasi, menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara, dan kepala daerah wajib mendengarkan, bukan justru mengabaikan.
“Seorang kepala daerah dipilih oleh rakyat. Maka setelah terpilih, ia harus melayani seluruh rakyat, bukan hanya kelompoknya. Dan yang terpenting, jangan anti kritik,” tegas Juli.
Ia juga menitipkan harapan agar Wali Kota Cilegon saat ini bisa tampil lebih baik dibanding pendahulunya. “Semoga kepala daerah sekarang menjadi pemimpin yang mampu memfasilitasi semua kepentingan rakyatnya.”
Aksi demonstrasi yang diwarnai vandalisme ini menjadi cerminan ketidakharmonisan antara mahasiswa dan pemerintah daerah. Namun di balik coretan dinding itu, tersimpan pesan tentang urgensi membuka ruang dialog yang sehat dan demokratis antara pemimpin dan rakyatnya.
Artikel Lain: Mahasiswa dan Pelajar Tangerang Raya Sambut May Day Dengan Gembira