
Wali murid Al Izzah sedang menyampaikan keluh-kesahnya terhadap MBG
Serang, PUSATBERITA – Sejumlah wali murid Sekolah Al-Izzah Kota Serang menyampaikan penolakan terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah. Aspirasi tersebut disampaikan dalam forum mediasi bersama pihak pengurus yayasan sekolah, Senin (29/9/2025).
Aspirasi itu disampaikan salah satu wali murid Al Izzah, kalau pihak yayasan tidak ada pemberitahuan terlebih dahulu dan langsung suru menyetujui, karena angket itu disebar sebelum program berjalan dan wali murid di paksa untuk menyetujui.
“Maaf pun tidak ada dari pihak yayasan kepada kami, angket itu disebar sebelum program dilaksanakan, bukan setelah berjalan, setelah berjalan kami di minta untuk menyetujui,” ucap seorang wali murid dalam mediasi yang dilakukan yayasan.
Dalam mediasi yang dilakukan bahwa wali murid Al Izzah tidak pantas menerima MBG karena mobil dan sopir pun masing-masing di gaji 3 juta per bulan.
“Maaf anak-anak sebagian besar Al Izzah sopir nya satu-satu, kalau di pukul rata wali murid mobil nya Pajero, Fortuner, 700 juta itu, sopir nya satu-satu sebulan 3 juta gajinya,” ungkap nya.
Wali murid pun merasa malu ketika anaknya menegur orang tua kalau keluarga nya di bilang tidak mampu.
“Anak saya saja bertanya bunda emang boleh yah terima makanan MBG, bukan nya MBG itu untuk anak yang tidak mampu? Emang bunda merasa gk mampu yah,” sontak hal ini membuat bundanya bingung harus menjawab apa.
“Apa yang saya jawab ke anak saya? Saya merasa tidak nyaman ketika anak bertanya seperti itu, kenapa mesti MBG itu Al Izzah? Di lihat dari sudut pandang mana pun amat tidak rasional,” tambahnya.
Pertemuan berlangsung di ruang mediasi yang turut dihadiri oleh Wali Kota Serang, Budi Rustandi. Dalam kesempatan itu, perwakilan wali murid menegaskan bahwa mereka memiliki sejumlah alasan terkait keberatan atas implementasi program MBG di sekolah.
Mediasi ini menjadi ruang dialog antara wali murid dengan pihak sekolah untuk mencari titik temu, sekaligus memastikan bahwa kepentingan anak-anak tetap menjadi prioritas utama. Wali Kota Serang, Budi Rustandi, hadir secara langsung untuk mendengarkan aspirasi dan menengahi proses diskusi.
Hingga saat ini, hasil final dari mediasi tersebut masih menunggu keputusan bersama antara pihak sekolah, yayasan, dan pemerintah daerah.