
Hamparan bebatuan yang diduga dari berasal dari zaman megalitikum. Foto: istimewa.
CIANJUR, PUSATBERITA – Pemerintah akan melakukan penelitian dan pemugaran lanjutan Situs Megalitikum Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat mulai bulan depan, Agustus 2025.
Ketua Tim Kajian Pemugaran Situs Gunung Padang, Ali Akbar, menyatakan bahwa awal pekan ini hingga akhir tahun, tim peneliti akan melakukan kajian komprehensif dan menyeluruh, termasuk perbaikan sejumlah struktur situs yang rusak akibat faktor alam.
Ali menjelaskan, kajian tidak hanya dilakukan di permukaan, tetapi juga mencakup bagian dalam situs.
Ali mengatakan bahwa pemugaran situs Piramida dengan model punden berundak yang usianya diperkirakan lebih tua dari Piramida Giza di Mesir tersebut akan melibatkan 100 orang ahli.
”Rencananya di awal Agustus 2025 dimulai pemugaran dan penelitian lanjutannya,” kata dia, Rabu (30/7) 2025.
Dia menerangkan ada sembilan peneliti utama dengan bidang keahlian khusus masing-masing mulai dari ahli di bidang arkeologi, geologi, geofisika, stratigrafi, geografi, geodesi, biologi, arsitek, planologi, tradisi lisan, hidrologi, hingga geoteknik.
”Jadi dari sembilan orang tersebut masing-masing membawa anggota dalam timnya yang juga merupakan berstatus ahli,” kata Ali.
Ali menegaskan seluruh ahli yang dilibatkan merupakan peneliti dari dalam negeri. Namun, pihaknya tak menutup kemungkinan apabila ada peneliti asing yang kemudian datang tetapi hanya bisa menyaksikan.
”Tidak ada ahli asing yang dilibatkan. Tapi kalau nanti ada peneliti asing mau turut serta menyaksikan silakan,” kata dia.
Selain itu, lanjut Ali, pihaknya juga akan melibatkan warga lokal di sekitaran situs Gunung Padang dalam proses penelitian dan pemugaran.
”Nanti ditambah warga setempat dalam proses pemugaran dan penelitian. Jumlah warga masih kami data,” ucapnya.
Sementara itu, Budayawan Cianjur Eko Wiwid menyatakan mendukung riset lanjutan Situs Gunung Padang, tapi harus mengutamakan pendekatan ilmu pengetahuan dan melibatkan seluruh potensi dari lintas disiplin ilmu.
”Saya setuju dan mendukung bentuk upaya riset Situs Gunung Padang, apalagi kalau sampai tuntas. Diharapkan memang melibatkan seluruh potensi dari lintas disiplin ilmu. Karena Situs Gunung Padang dibangun bukan hanya berdasarkan satu bidang ilmu pengetahuan,” kata dia.
Menurutnya pelibatan masyarakat sekitar juga penting agar teredukasi dan mengetahui fakta sebenarnya secara ilmiah.